Latar Belakang

Generasi milenial adalah generasi yang lahir dalam rentan tahun 1980-an hingga 2000-an atau berusia dikisaran 15 – 34 tahun. Generasi ini tumbuh pada era perkembangan teknologi dan komunikasi yang sangat pesat, atau dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari teknologi. Usia ini pada masa usia produktif, sedangkan saat ini di Indonesia jumlah penduduk yang tergolong generasi milenial ada sekitar 34,45%.

Tom Brokow yang dikutip Tirto (2016) menyebutkan ada 5 (lima) karakteristik generasi millenial yaitu, (1) melek teknologi; (2) bergantung pada mesin pencari, (3) learning by doing, (4) tertarik pada Multimedia, dan (5) membuat konten internet. Dari karakteristik di atas banyak masyarakat yang mengkuatirkan generasi ini akan bersifat individualis, tidak peka dalam sosial dan akan menyalahgunakan konten-konten pornografi yang ada di internet. Namun kondisi demikian memang tidak serta merta perkembangan generasi milenial identik dengan sifat karakteristik negatif. Sifatnya yang multifaset memang menjadikan sebagian orang berbeda-beda dalam merespon perkembangan generasi millenial.

Dalam dunia pendidikan sendiri, perkembangan generasi millineal saat ini tengah memasuki pendidikan menengah atas dan tinggi. Namun, implikasinya benar-benar sangat terasa dimana, banyak guru yang kemudian merasa ‘galau’ dalam menanggapi perkembangan generasi yang satu ini. Disatu sisi banyak guru yang menginginkan anak didiknya tidak gagap teknologi, namun sisi lainnya mereka juga tidak menghendaki perkembangan teknologi disalahgunakan. Selain itu, disatu sisi banyak guru menginginkan anak didiknya memahami berbagai fenomena yang kompleks dan dinamis dalam masyarakat. Namun, disatu sisi anak lebih menyukai hal-hal yang aplikatif dan menyenangkan yang bersifat modern.

Tentu saja, masih banyak hal-hal lain dalam kondisi faktual yang perlu dipertimbangkan sebagai seorang guru selaku pendidik dalam proses pendidikan generasi millinneal yang mulai meranjak pada kehidupan dewasa ini. Yang jelas dari pertimbangan-pertimbangan tersebut intinya bermuara pada pelayanan pendidikan yang cocok dan tepat untuk memberdayakan dan membudayakan generasi milenial menjadi pribadi dengan karakter yang kuat.

Maka dalam kondisi diatas Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasioal Pendidikan (SNP) yang bertemakan “Kebijakan Pendidikan Nasional dalam Menghadapi Tuntutan Generasi Milenial”.

Tema

“Kebijakan Pendidikan Nasional dalam Menghadapi Tuntutan Generasi Milenial”

Keynote Speakers

Prof. Dr. Muhadjir Effendy
(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI)
"Kebijakan Pendidikan Nasional dalam Menghadapi Tuntutan Generasi Milenial"

Diskusi Panel

Yudho Giri Sucahyo, Ph.D
(Pakar IT - Universitas Indonesia)
"Teknologi Informasi dan Digital dalam Dunia Pendidikan pada Generasi Milenial"
Dr. Kurjono, M. Pd.
(Ketua Asosiasi Pendidikan Akuntansi se-Indonesia – Universitas Pendidikan Indonesia)
"Inovasi Pembelajaran Berwawasan Kebudayaan pada Generasi Milenial"
Dr. Djalal Fuadi, M. M.
(Peneliti dan Pengamat Media Pembelajaran Pendidikan Akuntansi - Universitas Muhammadiyah Surakarta)
"Penerapan Media Pembelajaran Pendidikan Akuntansi di Era Generasi Milenial"